Rekursif
Rekursif berarti suatu proses yang memanggil dirinya sendiri. Dalam rekursif sebenarnya terkandung pengertian prosedur atau fungsi. Perbedaannya adalah bahwa rekursif bisa memanggil ke dirinya sendiri, tetapi prosedur atau fungsi harus dipanggil lewat pemanggil prosedur atau fungsi. Rekursif merupakan teknik pemrograman yang penting, dan beberapa bahasa pemrograman modern mendukung keberadaan proses rekursif ini.
Pemanggilan prosedur atau fungsi ke dirinya sendiri bisa berarti proses yang berulang yang tidak bisa diketahui kapan akan berakhir. Dalam pemakaian sehari-hari, rekursi merupakan teknik pemrograman yang berdaya guna untuk digunakan pada pekerjaan pemrograman dengan mengeksperisikannya ke dalam suku-suku dari program lain dengan menambahkan langkahlangkah sejenis. Contoh paling sederhana dari proses rekursi adalah menghitung nilai faktorial dari bilangan bulat.
Prinsif dan proses rekursi:
a. suatu subrutin/fungsi/ prosedur yang memanggil dirinya sendiri.
b. Bentuk dimana pemanggilan subrutin terdapat dalam body subrutin
c. Dengan rekursi, program akan lebih mudah dilihat
Bentuk rekursi bertujuan untuk : b.menyederhanakan penulisan program c.menggantikan bentuk iterasi Syarat bentuk rekursif: ada kondisi terminal (basis) ada subroutine call yang melibatkan parameter yang nilainya menuju kondisi terminal (recurrence)
Kelebihan perulangan rekursif
Sangat mudah untuk melakukan perulangan dengan batasan yang luas dalam artian melakukan perulangan dalam skala yang besar
Dapat melakukan perulangan dengan batasan fungsi
Kekurangan perulangan rekursif
Tidak bisa melakukan nested loop atau looping bersarang.
Biasanya membuat fungsi sulit untuk dipahami, hanya cocok untuk persoalan tertentu saja.
Memerlukan stack yang lebih besar, sebab setiap kali fungsi dipanggil, variabel lokal dan parameter formal akan ditempatkan ke stack dan ada kalaya akan menyebabkan stack tak cukup lagi (Stack Overum).
Proses agak berbelit-belit karena terdapat pemangilan fungsi yang berulang-ulang dan pemanggilan data yang ditumpuk.
sumber : https://zaharaahyesa.wordpress.com/2014/04/10/algoritma-rekursif/
Rekursif berarti suatu proses yang memanggil dirinya sendiri. Dalam rekursif sebenarnya terkandung pengertian prosedur atau fungsi. Perbedaannya adalah bahwa rekursif bisa memanggil ke dirinya sendiri, tetapi prosedur atau fungsi harus dipanggil lewat pemanggil prosedur atau fungsi. Rekursif merupakan teknik pemrograman yang penting, dan beberapa bahasa pemrograman modern mendukung keberadaan proses rekursif ini.
Pemanggilan prosedur atau fungsi ke dirinya sendiri bisa berarti proses yang berulang yang tidak bisa diketahui kapan akan berakhir. Dalam pemakaian sehari-hari, rekursi merupakan teknik pemrograman yang berdaya guna untuk digunakan pada pekerjaan pemrograman dengan mengeksperisikannya ke dalam suku-suku dari program lain dengan menambahkan langkahlangkah sejenis. Contoh paling sederhana dari proses rekursi adalah menghitung nilai faktorial dari bilangan bulat.
Prinsif dan proses rekursi:
- Memiliki kasus non rekursi(sederhana)
- Kasus awal diarahkan menuju kasus sederhana
- Mendefinisikan proses rekursi
a. suatu subrutin/fungsi/ prosedur yang memanggil dirinya sendiri.
b. Bentuk dimana pemanggilan subrutin terdapat dalam body subrutin
c. Dengan rekursi, program akan lebih mudah dilihat
Bentuk rekursi bertujuan untuk : b.menyederhanakan penulisan program c.menggantikan bentuk iterasi Syarat bentuk rekursif: ada kondisi terminal (basis) ada subroutine call yang melibatkan parameter yang nilainya menuju kondisi terminal (recurrence)
Kelebihan perulangan rekursif
Sangat mudah untuk melakukan perulangan dengan batasan yang luas dalam artian melakukan perulangan dalam skala yang besar
Dapat melakukan perulangan dengan batasan fungsi
Kekurangan perulangan rekursif
Tidak bisa melakukan nested loop atau looping bersarang.
Biasanya membuat fungsi sulit untuk dipahami, hanya cocok untuk persoalan tertentu saja.
Memerlukan stack yang lebih besar, sebab setiap kali fungsi dipanggil, variabel lokal dan parameter formal akan ditempatkan ke stack dan ada kalaya akan menyebabkan stack tak cukup lagi (Stack Overum).
Proses agak berbelit-belit karena terdapat pemangilan fungsi yang berulang-ulang dan pemanggilan data yang ditumpuk.
sumber : https://zaharaahyesa.wordpress.com/2014/04/10/algoritma-rekursif/